Tuesday, April 26, 2022

Aktivitas kebugaran jasmani dan unsur-unsur kebugaran jasmani

Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas/pekerjaan sehari-hari tanpa mengalami kelaelahan yang berarti dan masih mempunyaitenaga cadangan untuk aktivitas lainnya. 

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang yakni : masalah kesehatan, seperti keadaan kesehatan seseorang,  penyakit menular dan menahun. Maslah gizi seperti kurang protein, kalori, gizi rendah dan gizi yang tidak memadai. Masalah laitihan fisik seperti usia mulaii latihan, frekwensi latihan, per minggu, intensitas latihan. Masalah faktor keturrunan seperti antropometri dan kelainan bawaan.

Seseorang dapat dikatakan memiliki kebugaran jasmani jika memmpunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Daya tahan jantung dan paru-paru

2. Kemampuan adaptasi biokimia seperti jumlah enzim dalam darah 

3. Bentuk tubuh

4. Kekuatan otot

5. Tenaga ledak

6, Daya tahan otot

7. Kecepatan

8. Kelincahan

9. Kelentukan

10. Kecepatan reaksi

11. Koordinasi

Konsep kebugaran fisik dapat dibedakan antara kebugaran yang berkaitan dengan kesehata dan yang berkaitan dengan unjuk kerja.

Kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan memerluakan tingkat kebugaran yang cukup dari empat komponen kebugaran jasmani yaitu:Kebugaran jantung, paru-paru, dan peredaran darah, lemak tubuh, kekuatan otot dan kelenturan.

Komponen kebugaran tersebut akan membantu mengurani terjadinya penyakit degeneratif dan keadaan yang berkaitan dengan aktifitas fisik. contoh yang berkaitan dengan aktifitas fisik ialah penyakit jantung koroner, obesitas dan kelemahan sendi dan otot.

Kebugaran jasmani yang berkaitan dengan unjuk kerja membutuhkan suatu tingkat kebugaran yang berhubungan dengan ingkat kebugaran kesehatan yang cuku tinggi. Untuk memiliki tingkat kebugaran yang cukup baik, diperlukan empat komponen dasar kebugaran fisik yaitu: ketahanan otot, tenaga otot, ketangkasan dan kecepatan.

Demikian sekilas tentang aktivitas kebugaran jasmani dan unsur=unsur kebugaran jasmani yang bisa admin share semoga bermanfaat . Aamiin

Friday, April 8, 2022

Ukuran lapangan tenis lapangan, net, raket, dan bola tenis lapangan

Ukuran lapangan tenis lapangan, net, raket, dan bola tenis lapangan

Sarana dan prasarana untuk permainan tenis lapangan di atur oleh International Tennis Federation (ITF) yang meliputi ukuran lapangan tenis laerpangan, ukuran net, ukuran raket, dan bola tenis lapangan.

1. Lapangan

Sesuai peraturan International Tennis Federation (ITF) ukuran standar lapangan tenis lapangan sesuai berikut: Lapangan tenis untuk permainan tunggal (singgle) dengan ukuran 23,77 x 8,23 meter, sedangkan permainan ganda (double) dengan ukuran 23,77 x 10,97 meter.

Jenis lapangan untuk tenis dibedakan menjadi lapangan keras (hardcourt) dan lapangan tanah liat (clay).

Lapangan keras (hardcourt) merupakan jenis lapangan yang terbuat dari semen atau bahan pasiran yang diaspal. karakteristik lapangan ini membuat bola laju pergerakan bola menjadi sedang hingga cepat.

Lapangan tanah liat (clay) Jenis lapangan yang terdiri darii serpihan tanah liat atau pasiran batu bata yang dihancurkan. Karakteristik lapangan ini akan membuat laju pergerakan bola menjadi lambat, sehingga memungkinkan rally-rally panjang saat pertandingan

2. Net

Net atau jaring berfungsi untuk membatasi dua bagian lapangan permainan tenis. Ketentuan net dalam permainan tenis sbagai berikutini:

Net terbuat dari benang yang berwarna hijau tua atau hitam

Tinggi penyangga net yang berada pada sisi lapangan adalah 106,7 cm

Tiang net terpasangdengan jarak 91,4 cm dari garis samping lapangan

3. Raket

Permainan tenis lapangan menggunakan alat raket dengan ukuran lebih besar dari raket bulu tangkis. Ukuran raket berbeda-beda berdasarkan umur penggunanya.

Raket tenis anak-anak memiliki bobot kurang lebih 250 gram

Raket tenis remaja memiliki bobot 290-295 gram

Raket tenis dewasa memiliki bobot 300-310 gram

4. Bola 

Permainan tenis lapangan menggunakan bola khusus sesuai ketentuan untuk pertandingan resmi dan latihan. Beberapa ketentuan mengenai bola tenis adalah sebagai berikut:

Bola terbuat dari bahan karet dengan lapisan serabut warna kuning kehijauan, permuakaan bola harus licin dan tidak terdapat jahitan, garis tengah penampang antara 63,50- 66,77 mm. bola tenis memiliki kekuatan pantulan 1.325 mm hingga 1.473 mm apabila dijatuhkan di atas lantai dari ketinggian 2.450 mm.

Demikian Ukuran Lapangan tenis lapangan, net, raket, dan bola tenis lapangan yang dapat dishare, semoga manfaat.


Tuesday, April 5, 2022

Materi permainan sepak bola lengkap

Permainan bola terbagi menjadi dua bagian yaitu permainan bola besar dan permainan bola kecil. Permainan sepak bola merupakan jenis permainan bola besar. Permainan ini menggunakan bola sebagai alat permainan. Bola yang digunakan juga berukuran cukup besar dan dimainkan secara beregu. Sedangkan permainan bola kecil, salah satunya adalah tenis lapangan. Tenis dimainkan single maupun beregu. Agar lebih mengerti mengenai sepak bola dan tenis, mari simak ringkasan materi berikut dengan saksama! 

A. Permainan Sepak Bola 

     Sepak bola adalah permainan beregu, yang terdiri dari atas 11 orang. Permainan ini mengutamakan kerjasama antarpemain seregu untuk memenangkan pertandingan. Tujuan utama dari permainan sepak bola adalah memasukkan bola ke gawang lawan. Dalam permainan olah raga sepak bola ada yang disebut teknik dasar. Teknik dasar meliputi menggiring bola (dribling), mengoper bola (passing), dan menembak bola (shooting). Semua usaha tersebut bertujuan untuk dapat menghasilkan gol. Akan tetapi buah cara menghasilkan gol tidak hanya mahir dalam melakukan teknik bermain sepak bola, juga harus melaksanakan kerjasama tim. Kerja sama dalam tim yang dibutuhkan untuk dapat menghasilkan gol meliputi penyerangan dan pertahanan yang baik dalam tim tersebut. 

Berikut ini penyerangan dan pertahanan dalam sepak bola. 

1. Taktik Penyerangan Pada permainan sepak bola, pendekatan konstruktif dan kecerdikan para pemain lebih ditekankan. Tujuan pokok dari permainan sepak bola yaitu mencetak gol ke gawang lawan sebanyak-banyaknya. Namun, ada hal-hal lain yang harus tetap diperhatikan dalam melakukan penyerangan ke pihak lawan. Pola penyerangan dapat dilakukan oleh suatu tim apabila para pemain dapat mengendalikan permainan di lapangan. 

Pola penyerangan yang baik dapat menentukan keberhasilan tim. Dalam menyusun pola penyerangan harus memerhatikan hal-hal sebagai berikut. 

a. Pengatur serangan. 

b. Pembantu serangan. 

c. Penembak utama untuk mencetak gol. 

d. Peran pemancing lawan yang bertahan agar teman satu tim dapat menerobos daerah pertahanan. 

Untuk memantapkan kerja sama tim dalam penyerangan, perlu dilakukan latihan bersama sehingga tercipta pola penyerangan yang baik. Latihan dasar yang sederhana untuk penyerangan yaitu menggiring bola, menendang bola, menghentikan bola, dan melakukan tembakan ke gawang lawan. Adapun taktik dalam melakukan serangan, yaitu: 

a. Taktik melakukan gerakan tersusun Gerakan-gerakan tersusun ini dilakukan mulai dari bola pertama digulirkan, tendangan penjuru, tendangan bebas, dan melemparkan bola. 

b. Taktik bermain menghadapi tembok Untuk menghadapi pertahanan yang rapat (pertahanan tembok) maka diperlukan taktik operan langsung (wall pass). 

c. Taktik mencari ruang kosong Mencari ruang kosong adalah salah satu dari taktik yang terpenting dalam menyerang. 

Semua pemain hendaknya mencoba mencari ruang yang tidak terjaga, tidak peduli akan diberi bola/tidak. 

2. Pola Penyerangan 

a. Pola penyerangan 4 - 2 - 4 

Pola penyerangan ini terdiri atas empat pemain belakang, dua pemain tengah dan empat pemain depan. Empat pemain belakang terdiri atas dua orang bek kanan dan bek kiri, libero, dan stopper. Dua pemain tengah terdiri atas gelandang kanan dan gelandang kiri. Adapun pemain depan terdiri atas dua orang penyerang, kanan luar, dan kiri luar. 

b. Pola penyerangan 3 - 2 - 5 Pola penyerangan ini terdiri atas tiga pemain belakang, dua pemain tengah, dan lima pemain depan. Tiga pemain belakang terdiri atas bek kanan, libero, dan bek kiri. Dua pemain tengah atau penghubung terdiri atas kanan luar dan gelandang kiri. Lima orang pemain depan terdiri atas kanan luar, kanan dalam, penyerang tengah, kiri dalam dan kiri luar. 

3. Pola Pertahanan 

a. Pola pertahanan 4 - 4 - 2 Pola pertahanan ini terdiri atas empat pemain belakang, empat pemain tengah dan pemain depan, pemain belakang terdiri atas bek kiri, bek kanan dan stopper. Empat pemain penghubung sayap kanan, gelandang kanan, gelandang tengah, dan gelandang kiri. Adapun pemain depan terdiri atas dua orang penyerang tengah. 

b. Pola pertahanan 5 - 3 - 2 Pola permainan ini terdiri atas dua pemain depan, tiga pemain tengah, dan lima pemain belakang. Dua pemain depan terdiri atas penyerang kanan dan penyerang kiri. Tiga pemain tengah penghubung terdiri atas gelandang kanan, gelandang tengah dan gelandang kiri. Lima pemain belakang terdiri atas stopper, bek kanan luar, bek kanan dalam, bek kiri luar, dan bek kiri dalam. 

Adapun jenis pola pertahanan meliputi: 

a. Penjagaan satu lawan satu (man to man marking) Prinsip dasar permainan bertahan adalah penjagaan (marking). Penjagaan yang paling pantas dilakukan di daerah pertahanan adalah penjagaan orang per orang (man to man marking). Dalam pola ini setiap orang bertanggung jawab untuk menjaga seorang pemain lawan. Penjagaan yang diutamakan adalah penjagaan yang fleksibel artinya di mana perlu penjagaan secara ketat, dan di mana tidak perlu dan lawan dapat ditinggalkan. 

b. Penjagaan daerah (defense zone) Dalam pertahanan dengan cara penjagaan daerah ini, seorang pemain menjaga daerah tertentu di daerah pertahanan, sehingga setiap pemain yang masuk ke daerah tertentu menjadi tugas pemain yang bersangkutan untuk menghalanginya. Dalam arti bahwa dia menghalangi, menjaga, mengganggu, men-tackle pemain yang masuk ke daerahnya. Begitu lawan meninggalkan daerahnya, tugasnya diambil alih oleh pihak pertahanan lain, ke daerah mana lawan tersebut masuk. 

 c. Penjagaan gabungan (combination) Penjagaan kombinasi adalah cara penjagaan perpaduan satu lawan satu dengan penjagaan daerah. Artinya setiap pemain menjaga lawan tertentu. Akan tetapi jika lawan tersebut tiba-tiba menukar posisinya dengan pemain lawan maka penjagaan dapat diserahkan kepada teman lain dan segera menjaga pemain lainnya. 

Dengan kata lain tidak perlu mengikuti lawan terus menerus. Dalam pelaksanaan pola ini tentu saja diperlukan saling pengertian dan kerja sama yang baik sesama pemain bertahan. Taktik penyerangan dalam permainan sepak bola terdiri atas taktik melakukan gerakan tersusun, taktik bermain menghadapi tembok, taktik mencari ruang kosong, untuk pola pertahanan terdiri atas pola pertahanan 4 - 4 - 2 dan pola pertahanan 5 - 3 - 2. 4. 

Wasit Dalam sepak bola yang tidak kalah pentingnya yaitu adanya seorang wasit. Wasit sepak bola adalah seseorang yang bertugas memimpin jalannya pertandingan sepak bola. Seorang wasit memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengatur jalannya pertandingan. Dalam menjalakan tugasnya wasit dibantu oleh dua hakim garis sebagai pengawas yang ada di pinggir lapangan. 

a. Tugas wasit Seorang wasit menjalankan tugasnya selama pertandingan sepak bola berlangsung, yaitu 2 x 45 menit waktu normal dan ditambah 2 x 15 menit, jika ada tambahan waktu pertandingan. Seorang wasit harus tegas dalam mengambil keputusan, objektif, dan tidak berat sebelah terhadap salah satu tim.

 Berikut ini tugas yang harus dilakukan wasit selama memimpin pertandingan. 

1) Menegakkan dan menjalankan peraturan persepakbolaan. 

2) Menentukan apakah bola yang akan digunakan untuk pertandingan memenuhi syarat, baik dilihat dari ukuran serta kondisi bola tersebut. 

3) Membuat catatan-catatan penting selama pertandingan berlangsung. 

4) Memberikan teguran, peringatan, dan atau mengeluarkan pemain. 

5) Tidak menjatuhkan hukuman pada kondisi wasit yakin bahwa jika memberikan hukuman maka akan memberikan keuntungan pada tim yang melanggar. 

6) Memberikan tendangan bebas, baik langsung atau tidak langsung, sesuai pelanggaran yang dilakukan tim lawan. 

7) Memberikan tendangan pinalti ketika tim yang sedang bertahan melakukan pelanggaran di kotak pinalti. 

8) Menghentikan pertandingan untuk sementara atau seterusnya. 

b. Hakim garis Dalam menjalankan tugasnya, seorang wasit dibantu dua hakim garis yang masing-masing bertugas di sisi lapangan. Kerja sama yang baik antara wasit dan hakim garis sangat diperlukan, karena keputusan yang diambil hakim garis sangat memengaruhi keputusan wasit. 

Berikut ini tugas hakim garis selama pertandingan. 

1) Memberi isyarat ketika bola keluar dari lapangan. 

2) Memberikan isyarat bila seorang pemain telah berdiri pada posisi offside atau terjadi handsball. 

3) Menentukan pihak mana yang berhak melakukan lemparan ke dalam.  

4) Memberi isyarat ketika bola melewati garis gawang dan menentukan terjadi tendangan gawang atau tendangan penjuru. 

5) Memberi isyarat tentang permainan kasar seorang pemain atau bila ada pemain yang tidak sopan. 

6) Memberikan pendapat bila diminta wasit