Showing posts with label Teknik Dasar Olahraga. Show all posts
Showing posts with label Teknik Dasar Olahraga. Show all posts

Friday, May 19, 2023

Teknik Dasar Lari Estafet atau Lari Sambung

Teknik Dasar Lari Estafet atau Lari Sambung

Lari Estafet

Lari Estafet atau larii sambung merupakan nomor lari dalam cabang olahraga atletik. Lari Estafet/lari sambung adalah lari jarak pendek yang dilaksanakan secara beregu, pelari bergantian membawa tongkat estafet dari pelari pertama sampai pelari ke empat dari garis start sampai garis finish. Lari estafet lari beregu yang terdiri dari empat pelari maka diperlukan kerja sama yang baik terutama dalam pembeerian dan penerimaan tongkat. selain itu strategi penenmpatan pelari dan teknik lari sambung juga mempengaruhi kecepatan.

Teknik Memegang Tongkat 

Memegang tongkat dengan pangkal ibu jari, jari kelingking, dan jari manis sehingga ketika start, ibu jari dan telunjuk menjadi tumpuan berat.

memegang tongkat dengan pangkal ibu jari dan jari tengah, hingga ketika start ibu jari dan telunjuk menjadi tumpuan berat badan di atas garis start

Teknik memegang tongkat ketika akan memberikan tongkat

teknik ini adalah tongkat dipegang agak ke ujung belakang untuk pelari pertama, teknik ini harus dimulai ketika start

Teknik Menerima Tongkat

Teknik menerima tongkat terdiri dari dua yaitu:

a. Cara visual

 Cara visual adalah cara menerima tongkat dengan melihat ke pemberi atau menengok ke belakang

Tangan yang menerima diluruskan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas, keempat jari rapat, dan ibu jari terbuka. 
 
Tangan yang menerima tongkat diayunkan ke belakang dengan sikap telapak tangan menghadap ke belakang dan keempat jari terbuka ke arah dalam.
 
Tangan yang menerima tongkat dijulurkan ke belakang serong bawah dengan telapak tangan menghadap belakang serong atas dan keempat jari rapat menuju luar. Sementara itu, ibu jari terbuka menuju dalam.
 
b. Cara nonvisual 
 
Cara nonvisual adalah teknik menerima tongkat dengan cara tidak menoleh ke belakang ketika tongkat berpindah tangan. Cara melakukannya sebagai berikut.
 
Tangan yang menerima tongkat diayun ke belakang atas, telapak tangan menghadap atas, keempat jari rapat, dan ibu jari terbuka.
 
Tangan yang menerima tongkat diayun ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah, keempat jari rapat, dan ibu jari terbuka.
 
Tangan yang menerima tongkat dijulurkan ke belakang pinggul, dengan telapak tangan menghadap dalam dan jari-jari agak ditekuk, sedangkan ibu jari dibuka.
 
 
Teknik Pergantian Tongkat
 
Teknik pergantian tongkat dibedakan menjadi tiga 
a. Teknik pergantian luar
b. Teknik pergantian dalam
c. Teknik pergantian campuran
 

 Demikian Teknik  Dasar Lari Estafet atau Lari Sambung yang admin share, semoga bermanfaat


Tuesday, April 5, 2022

Materi permainan sepak bola lengkap

Permainan bola terbagi menjadi dua bagian yaitu permainan bola besar dan permainan bola kecil. Permainan sepak bola merupakan jenis permainan bola besar. Permainan ini menggunakan bola sebagai alat permainan. Bola yang digunakan juga berukuran cukup besar dan dimainkan secara beregu. Sedangkan permainan bola kecil, salah satunya adalah tenis lapangan. Tenis dimainkan single maupun beregu. Agar lebih mengerti mengenai sepak bola dan tenis, mari simak ringkasan materi berikut dengan saksama! 

A. Permainan Sepak Bola 

     Sepak bola adalah permainan beregu, yang terdiri dari atas 11 orang. Permainan ini mengutamakan kerjasama antarpemain seregu untuk memenangkan pertandingan. Tujuan utama dari permainan sepak bola adalah memasukkan bola ke gawang lawan. Dalam permainan olah raga sepak bola ada yang disebut teknik dasar. Teknik dasar meliputi menggiring bola (dribling), mengoper bola (passing), dan menembak bola (shooting). Semua usaha tersebut bertujuan untuk dapat menghasilkan gol. Akan tetapi buah cara menghasilkan gol tidak hanya mahir dalam melakukan teknik bermain sepak bola, juga harus melaksanakan kerjasama tim. Kerja sama dalam tim yang dibutuhkan untuk dapat menghasilkan gol meliputi penyerangan dan pertahanan yang baik dalam tim tersebut. 

Berikut ini penyerangan dan pertahanan dalam sepak bola. 

1. Taktik Penyerangan Pada permainan sepak bola, pendekatan konstruktif dan kecerdikan para pemain lebih ditekankan. Tujuan pokok dari permainan sepak bola yaitu mencetak gol ke gawang lawan sebanyak-banyaknya. Namun, ada hal-hal lain yang harus tetap diperhatikan dalam melakukan penyerangan ke pihak lawan. Pola penyerangan dapat dilakukan oleh suatu tim apabila para pemain dapat mengendalikan permainan di lapangan. 

Pola penyerangan yang baik dapat menentukan keberhasilan tim. Dalam menyusun pola penyerangan harus memerhatikan hal-hal sebagai berikut. 

a. Pengatur serangan. 

b. Pembantu serangan. 

c. Penembak utama untuk mencetak gol. 

d. Peran pemancing lawan yang bertahan agar teman satu tim dapat menerobos daerah pertahanan. 

Untuk memantapkan kerja sama tim dalam penyerangan, perlu dilakukan latihan bersama sehingga tercipta pola penyerangan yang baik. Latihan dasar yang sederhana untuk penyerangan yaitu menggiring bola, menendang bola, menghentikan bola, dan melakukan tembakan ke gawang lawan. Adapun taktik dalam melakukan serangan, yaitu: 

a. Taktik melakukan gerakan tersusun Gerakan-gerakan tersusun ini dilakukan mulai dari bola pertama digulirkan, tendangan penjuru, tendangan bebas, dan melemparkan bola. 

b. Taktik bermain menghadapi tembok Untuk menghadapi pertahanan yang rapat (pertahanan tembok) maka diperlukan taktik operan langsung (wall pass). 

c. Taktik mencari ruang kosong Mencari ruang kosong adalah salah satu dari taktik yang terpenting dalam menyerang. 

Semua pemain hendaknya mencoba mencari ruang yang tidak terjaga, tidak peduli akan diberi bola/tidak. 

2. Pola Penyerangan 

a. Pola penyerangan 4 - 2 - 4 

Pola penyerangan ini terdiri atas empat pemain belakang, dua pemain tengah dan empat pemain depan. Empat pemain belakang terdiri atas dua orang bek kanan dan bek kiri, libero, dan stopper. Dua pemain tengah terdiri atas gelandang kanan dan gelandang kiri. Adapun pemain depan terdiri atas dua orang penyerang, kanan luar, dan kiri luar. 

b. Pola penyerangan 3 - 2 - 5 Pola penyerangan ini terdiri atas tiga pemain belakang, dua pemain tengah, dan lima pemain depan. Tiga pemain belakang terdiri atas bek kanan, libero, dan bek kiri. Dua pemain tengah atau penghubung terdiri atas kanan luar dan gelandang kiri. Lima orang pemain depan terdiri atas kanan luar, kanan dalam, penyerang tengah, kiri dalam dan kiri luar. 

3. Pola Pertahanan 

a. Pola pertahanan 4 - 4 - 2 Pola pertahanan ini terdiri atas empat pemain belakang, empat pemain tengah dan pemain depan, pemain belakang terdiri atas bek kiri, bek kanan dan stopper. Empat pemain penghubung sayap kanan, gelandang kanan, gelandang tengah, dan gelandang kiri. Adapun pemain depan terdiri atas dua orang penyerang tengah. 

b. Pola pertahanan 5 - 3 - 2 Pola permainan ini terdiri atas dua pemain depan, tiga pemain tengah, dan lima pemain belakang. Dua pemain depan terdiri atas penyerang kanan dan penyerang kiri. Tiga pemain tengah penghubung terdiri atas gelandang kanan, gelandang tengah dan gelandang kiri. Lima pemain belakang terdiri atas stopper, bek kanan luar, bek kanan dalam, bek kiri luar, dan bek kiri dalam. 

Adapun jenis pola pertahanan meliputi: 

a. Penjagaan satu lawan satu (man to man marking) Prinsip dasar permainan bertahan adalah penjagaan (marking). Penjagaan yang paling pantas dilakukan di daerah pertahanan adalah penjagaan orang per orang (man to man marking). Dalam pola ini setiap orang bertanggung jawab untuk menjaga seorang pemain lawan. Penjagaan yang diutamakan adalah penjagaan yang fleksibel artinya di mana perlu penjagaan secara ketat, dan di mana tidak perlu dan lawan dapat ditinggalkan. 

b. Penjagaan daerah (defense zone) Dalam pertahanan dengan cara penjagaan daerah ini, seorang pemain menjaga daerah tertentu di daerah pertahanan, sehingga setiap pemain yang masuk ke daerah tertentu menjadi tugas pemain yang bersangkutan untuk menghalanginya. Dalam arti bahwa dia menghalangi, menjaga, mengganggu, men-tackle pemain yang masuk ke daerahnya. Begitu lawan meninggalkan daerahnya, tugasnya diambil alih oleh pihak pertahanan lain, ke daerah mana lawan tersebut masuk. 

 c. Penjagaan gabungan (combination) Penjagaan kombinasi adalah cara penjagaan perpaduan satu lawan satu dengan penjagaan daerah. Artinya setiap pemain menjaga lawan tertentu. Akan tetapi jika lawan tersebut tiba-tiba menukar posisinya dengan pemain lawan maka penjagaan dapat diserahkan kepada teman lain dan segera menjaga pemain lainnya. 

Dengan kata lain tidak perlu mengikuti lawan terus menerus. Dalam pelaksanaan pola ini tentu saja diperlukan saling pengertian dan kerja sama yang baik sesama pemain bertahan. Taktik penyerangan dalam permainan sepak bola terdiri atas taktik melakukan gerakan tersusun, taktik bermain menghadapi tembok, taktik mencari ruang kosong, untuk pola pertahanan terdiri atas pola pertahanan 4 - 4 - 2 dan pola pertahanan 5 - 3 - 2. 4. 

Wasit Dalam sepak bola yang tidak kalah pentingnya yaitu adanya seorang wasit. Wasit sepak bola adalah seseorang yang bertugas memimpin jalannya pertandingan sepak bola. Seorang wasit memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengatur jalannya pertandingan. Dalam menjalakan tugasnya wasit dibantu oleh dua hakim garis sebagai pengawas yang ada di pinggir lapangan. 

a. Tugas wasit Seorang wasit menjalankan tugasnya selama pertandingan sepak bola berlangsung, yaitu 2 x 45 menit waktu normal dan ditambah 2 x 15 menit, jika ada tambahan waktu pertandingan. Seorang wasit harus tegas dalam mengambil keputusan, objektif, dan tidak berat sebelah terhadap salah satu tim.

 Berikut ini tugas yang harus dilakukan wasit selama memimpin pertandingan. 

1) Menegakkan dan menjalankan peraturan persepakbolaan. 

2) Menentukan apakah bola yang akan digunakan untuk pertandingan memenuhi syarat, baik dilihat dari ukuran serta kondisi bola tersebut. 

3) Membuat catatan-catatan penting selama pertandingan berlangsung. 

4) Memberikan teguran, peringatan, dan atau mengeluarkan pemain. 

5) Tidak menjatuhkan hukuman pada kondisi wasit yakin bahwa jika memberikan hukuman maka akan memberikan keuntungan pada tim yang melanggar. 

6) Memberikan tendangan bebas, baik langsung atau tidak langsung, sesuai pelanggaran yang dilakukan tim lawan. 

7) Memberikan tendangan pinalti ketika tim yang sedang bertahan melakukan pelanggaran di kotak pinalti. 

8) Menghentikan pertandingan untuk sementara atau seterusnya. 

b. Hakim garis Dalam menjalankan tugasnya, seorang wasit dibantu dua hakim garis yang masing-masing bertugas di sisi lapangan. Kerja sama yang baik antara wasit dan hakim garis sangat diperlukan, karena keputusan yang diambil hakim garis sangat memengaruhi keputusan wasit. 

Berikut ini tugas hakim garis selama pertandingan. 

1) Memberi isyarat ketika bola keluar dari lapangan. 

2) Memberikan isyarat bila seorang pemain telah berdiri pada posisi offside atau terjadi handsball. 

3) Menentukan pihak mana yang berhak melakukan lemparan ke dalam.  

4) Memberi isyarat ketika bola melewati garis gawang dan menentukan terjadi tendangan gawang atau tendangan penjuru. 

5) Memberi isyarat tentang permainan kasar seorang pemain atau bila ada pemain yang tidak sopan. 

6) Memberikan pendapat bila diminta wasit

Wednesday, February 24, 2021

Materi Pembelajaran Teknik Dasar Tangkisan Pencak Silat

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat berjumpa lagi di Blog Guru Penjasorkes.

Alkhamdulillah Blog Guru Penjasorkes sampai saat ini masih konsisten share materi yang berkaitan dengan pembelajaran penjasorkes dan informasi seputar pendidikan. Untuk kali ini admin akan berbagi Materi Pembelajaran Teknik Dasar Pencak Silat. 

Pencak Silat merupakan suatu seni belaj diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Pencak silat sudah dikenal di berbagai negara seperti Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand bahkan sekarang Vietnam juga sudah mempunyai pesilat-pesilat tangguh. Di Indonesia banyak sekali aliran-aliran pencak silat yang menunjukan kekayaan budaya masyarakat Indonesia sekaligus sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia.

Baiklah untuk menyingkat waktu langsung saja kita pelajari Materi Pembelajaran Teknik Dasar Pencak Silat khusus pembelajaran Materi Pembelajaran Teknik Dasar Tangkisan Pencak Silat. 

Materi Pembelajaran Teknik Dasar Tangkisan Pencak Silat.

Pengertian Tangkisan

Tangkisan merupakan usaha pembelaan dengan kontak langsung terhadap serangan lawan. Kontak langsung mempunyai tujuan untuk membendung atau menahan serangan lawan dan untuk mengalihkan serangan dari lintasan. Sikap tangkisan selalu disertai dengan sikap kuda-kuda dan posisi tubuh dengan menggunakan tangkisan satu lengan, tangkisan dua lengan, tangkisan siku, tangkisan dengan kaki dan sebagainya.

Macam-macam tangkisan beladiri Pencak silat:

  1. Tangkisan tepis, yaitu tangkisan dengan menggunakan satu atau kedua tangan terbuka dengan perkenaan telapak atau kedua telapak terbuka dengan perkenaan telapak dalam, arah gerakannya dari dalam ke luar dan atas ke bawah. 
  2. Tangkisan Gedik, yaitu tangkisan yang perkenaan lengan bawah dalam dengan lintasan dari atas ke bawah.
  3. Tangkisan kelit, yaitu tangkisan yang menggunakan satu lengan dengan telapak tangan terbuka yang perkenaannya telapak tangan luar dan arah dari dalam ke luar.
  4. Tangkisan siku, yaitu tangkisan yang menggunakan siku dengan lintasan dari luar ke dalam.
  1. Tangkisan potong, yaitu tangkisan yang menggunakan satu tangan dan lengan digerakan ke samping seperti gerakan memotong dengan perkenaannya lengan bawah luar dengan posisi tangan terbuka. Untuk menghadapi serangan yang memiliki bentuk dan arah atau lintasan yang bervariasi, tangkisan mempunyai variasi, antara lain:  posisi tinggi atau rendah, dengan tangan terbuka atau mengepal, arah ke dalam atau ke luar. 

Menurut arah gerakannya, gerakan tangkisan menjadi tangkisan luar, tangkisan dalam, tangkisan atas, dan tangkisan bawah. Hal ini dapat dibedakan sebagai berikut:

  • Tangkisan luar dengan satu tangan

  • Tangkisan dalam dengan satu tangan
 
  • Tangkisan atas dengan satu tangan
 
  • Tangkisan atas sejajar dua tangan
 
  • Tangkisan atas satu tangan dan tangkisan sejajar dua tangan
 
  • Tangkisan atas silang tinggi dua tangan
 
  • Tangkisan siku dalam tinggi

  • Tangkisan siku dalam rendah

  • Tangkisan tutup samping dengan kaki
 
  • Tangkisan tutup depan dengan kaki
 
  • Tangkisan tutup samping dan depan dengan kaki.

 

Catatan Penting:

Sasaran yang boleh diserang dalam pertandingan pencak silat adalah seluruh bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan kemaluan. Anggota tubuh yang boleh diserang adalah sebagai berikut:

  • Dada
  • Perut
  • Pinggang kiri dan pinggang kanan
  • Punggung
  • Sedangkan tungakai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan menjatuhkan dan mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai serangan perkenaan.

Demikian Materi pembelajaran Teknik Dasar Tangkisan Pencak Silat yang bisa admin share, semoga bermanfaat. Selamat belajar semoga berhasil.

Wassalamualaikum Wr. Wb. 

Sumber: Buku Pendamping Materi Pengayaan  Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs kelas VIII. Penerbit Media Bahari 




Wednesday, October 10, 2018

Teknik Dasar Lompat Jangkit

Teknik Dasar Lompat Jangkit

Pengertian Lompat Jangkit:
Lompat jangkit yang disebut juga lompat tiga adalah nomor lompat yang melibatkan tiga gerakan yang dilakukan secara berurutan dan menjadi satu kesatuan. Ketiga gerakan tersebut yaitu jingka (hop), langkah (step), dan lompat (jump). Akhir gerakan adalah mendarat di kotak berisi pasir seperti pada lompat jauh. Lompat jangkit membutuhkan kecepatan dan kelenturan. Jadi selain seorang sprinter yang handal, atlet lompat jangkit juga harus memiliki kekuatan otot dan kelenturan.


Teknik Dasar Lompat Jangkit

Unsur-unsur pokok lompat jangkit sama dengan lompat jauh dan lompat tinggi. Perbedaannya adalah sebelum melakukan tolakan untuk melompat, didahului dengan tolakan untuk jingkat dan melangkah.
Teknik Dasar Lompat Jangkit antara lain:
  1. Awalan / ancang-ancang ( approach run).
  2. Tolakan (take off) 
  3. Sikap mendarat
1. Awalan / ancang-ancang (approuch run).
                 Cara melakukan awalan dalam lompat jangkit sama seperti pada lompat jauh baik mengenai kecepatan maupun jaraknya. Cara melakukan awalan lompat jangkit adalah dengan lari sejauh 30 meter sampai 40 meter dimulai dari kecepatan sedang dan dipercepat sampai titik tolakan.

2. Tolakan (take off)
                  Sebelum melakukan tolakan harus tahu tidik tumpuan dengan cara memberi tanda (check mark ) sesuai dengan kemampuan atlet. Lakukan tolakan pada "tanda" tersebut pada saat kecepatan maksimal tanpa merubah langkah kaki. Fase tumpuan dan tolakan dalam Lompat Jangkit dibagi atas tiga tahapan yaitu:

a. Tolakan waktu berjingkat
  • Kaki penolak harus mendarat dengan aktif dan siap menendang, ayunkan paha kiri bebas (kaki yang digunakan untuk menolak) ke posisi horizontal.
  • Arah tolakan ke atas depan
  • untuk jingkat yang pajang dan datar, tariklah kaki peneolak ke depan dan tarik kaki bebas ke bawahh belakang.
b.  Tolakan pada waktu melangkah
  • Bertolak dengan cepat, luruskan mata kaki, sendi lutut dan pinggang ayunkan pada kaki bebas ke posisi horizontal
  • Pada waktu geraka langkah posisi berbelok dipertahankan untuk mempersiapkan gerak lompat, luruskan kaki bebas ke depan dan ke bawah 
  c. Tolakan pada waktu melompat
  • Tolakan kaki dengan cepat, ayunkan paha kaki bebas ke posisi horizontal
  • Untuk melompat yang jauh, tahap melayang melibatkan teknik menggantung atau teknikmelangkah
  • Tarik tubuh ke depan bawah untuk mendarat, bawa lengan ke depan.
3. Sikap mendarat
                   Sikap mendarat pada lompat jangkit sama seperti pada lompat jauh. Cara melakukan pendaratan pada lompat jangkit adalah sebagai berikut:
  • Pada saat melayang di udara kedua kaki diangkat atau dibawa ke depan lurus
  • Badan dibungkukan ke depan dan tangan dari atas dibawa ke depan
  • Mendarat menggunakan dua kaki mengeper dengan cara membengkokan lutut
  • Berat badan dibawa ke depan supaya tidak terjatuh ke belakang, dan kedua tangan ke depan 

Hal - hal yang harus dihindari saat melakukan  lompat jangkit
1. Mendarat dengan tumit
2. Badan terlalu condong jauh ke depan
3. Mendarat dengan penuh ketegangan
4. Gerakan badan yang pendek, mendadak, dan menyilang tubuh
5. Ketidakseimbangan ke samping
6. Tolakan yang tidak sempurna
7. kaki tolakan yang tegang kaku selama melayang di udara
8. Tidak sempurna dorongan pada tolakan kedua kaki.